Kamis, 23 Juni 2016

Ketahanan Nasional Negara Jepang



Ketahanan Nasional Jepang
Jepang (bahasa Jepang: 日本Nippon atau Nihon; nama resmi: 日本国  Nipponkoku atau Nihonkoku, nama harfiah: "Negara Jepang") adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Tiongkok, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Tiongkok Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.

Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang menjadikanya sebagai negara kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.

            Keadaan penduduk  : tahun 1998, jumlah penduduknya adalah 126.400.00 jiwa. Pertumbuhan penduduknya 0,3% dan kepadatannya 326 jiwa/KM2.Bentuk pemerintahaan di negara Jepang adalah kepala negaranya adalah Kaisar/tenno, dan lepala pemerintahan jepang adalah perdana mentri. Bahasa  yang digunakan kebanyakan bahasa jepang dengan huruf Kanji. Sebagian besar masyarakat Jepng memeluk agama Sinto dan Budha. Kegiatan ekonnomi  : Industri, perikanan, pertanian, perdagangan, pertambangan dan perhubungan. Kebudayaan di negara Jepang kebanyakan menerima pengaruh dari cina tetapi terdapat juga perbedaan yang jelas antara keduanya misalnya seni sendra tari, upacara minum teh, teknik merangkai bunga, dll. Tetapi kebudayaan dan kebiasaan jepang yang harus di contoh adalah suka bekerja keras dan kedisiplinan yang tinggi.

Ketahanan Dalam Bidang Ekonomi
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat..Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah.Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.

Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut "keajaiban ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an. Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan.

Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat,dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia setelah AS dan Republik Rakyat Cina dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi.Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja dan logam non-besi, perkapalan, industri kimia, tekstil, dan pengolahan makanan.Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto Jepang berasal dari sektor jasa.

Hingga tahun 2001, jumlah angkatan kerja Jepang mencapai 67 juta orang.Tingkat pengangguran di Jepang sekitar 4%.Pada tahun 2007, Jepang menempati urutan ke-19 dalam produktivitas tenaga kerja.Menurut indeks Big Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat upah per jam terbesar di dunia. Toyota Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo, NTT DoCoMo, Nippon Telegraph & Telephone, Canon, Matsushita Electric Industrial, Honda, Mitsubishi Corporation, dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang pada tahun 2008.Sejumlah 326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global 2000 atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun 2006). Bursa Saham Tokyo memiliki total kapitalisasi pasar terbesar nomor dua di dunia. Indeks dari 225 saham perusahaan besar yang diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo disebut Nikkei 225.

Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis, Jepang menempati peringkat ke-12, dan termasuk salah satu negara maju dengan birokrasi paling sederhana. Kapitalisme model Jepang memiliki sejumlah ciri khas. Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan perusahaan yang saling memiliki kerja sama bisnis dan kepemilikan saham. Negosiasi upah (shuntō) berikut perbaikan kondisi kerja antara manajemen dan serikat buruh dilakukan setiap awal musim semi.Budaya bisnis Jepang mengenal konsep-konsep lokal, seperti Sistem Nenkō, nemawashi, salaryman, dan office lady.Perusahaan di Jepang mengenal kenaikan pangkat berdasarkan senioritas dan jaminan pekerjaan seumur hidup.

Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia (senilai AS$ 14 miliar).[76] Jepang berada di peringkat ke-6 setelah RRC, Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili, dengan total tangkapan ikan yang terus menurun sejak 1996. Pertanian adalah sektor industri andalan hingga beberapa tahun seusai Perang Dunia II.Menurut sensus tahun 1950, sekitar 50% angkatan kerja berada di bidang pertanian. Sepanjang "masa keajaiban ekonomi Jepang", angkatan kerja di bidang pertanian terus menyusut hingga sekitar 4,1% pada tahun 2008. Pada Februari 2007 terdapat 1.813.000 keluarga petani komersial, namun di antaranya hanya kurang dari 21,2% atau 387.000 keluarga petani pengusaha.

Ketahanan Dalam Bidang Pendidikan
Pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi diperkenalkan di Jepang pada 1872 sebagai hasil Restorasi Meiji. Sejak 1947, program wajib belajar di Jepang mewajibkan setiap warga negara untuk bersekolah selama 9 tahun di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (dari usia 6 hingga 15 tahun). Di kalangan penduduk berusia 15 tahun ke atas, tingkat melek huruf sebesar 99%, laki-laki: 99%; perempuan: 99% (2002).

Hampir semua murid meneruskan ke Sekolah Menengah Atas, dan sekitar 75,9% lulusan sekolah menengah atas pada tahun 2005 melanjutkan ke universitas, akademi, sekolah keterampilan, atau lembaga pendidikan tinggi lainnya. Pendidikan di Jepang sangat kompetitif,  khususnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Dua peringkat teratas universitas di Jepang ditempati oleh Universitas Tokyo dan Universitas Keio. Dalam peringkat yang disusun Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, pengetahuan dan keterampilan anak Jepang berusia 15 tahun berada di peringkat nomor enam terbaik di dunia.

Kebijakan pertahanan Jepang
Bulan Juni 2006, pemerintah Jepang menyusun rancangan undang-undang untuk mempersiapkan pembentukan kemen¬terian pertahanan (yang terlaksana di akhir tahun 2006). Peng¬gantian nama “self defense agency” menjadi “ministry of defense” yang dipimpin oleh seorang menteri kabinet, sebagai tanda di¬mulainya proses transisi menjadikan “pasukan beladiri Jepang” (SDF) sebagai angkatan bersenjata reguler, yang tentunya akan segera diikuti dengan pengembangan kebijakan politik perta¬hanan dan sistem persenjataan pertahanan Jepang yang dise-suaikan dengan ancaman dan gangguan terhadap kedaulatannya.

Sebagai negara maju, pasukan bela diri Jepang (SDF) sebenar¬nya memiliki pasukan yang berkemampuan tinggi dengan peralatan yang berteknologi canggih. Jumlah keseluruhannya diperkirakan sebanyak 140.000 pasukan, 140 kapal angkatan laut dengan total bobot 398.000 ton dan memiliki sejumlah 480 pesawat terbang militer. Pasukan AS yang ditempatkan di Jepang dengan tugas utama melindungi wilayah Jepang saat ini sebanyak sekitar 21.000 anggota, yang didukung oleh sejumlah 130 pesawat terbang militer. Armada ketujuh AS yang juga ber¬fungsi sebagai bagian dari sistem pertahanan Jepang, berkekuatan 40 buah kapal dengan total bobot 610.000 ton yang diperkuat dengan 70 pesawat terbang yang siap siaga di kapal induk.


Rangkuman Ketahanan Nasional

Nama : Revan Wicaksono
NPM : 19414119
Kelas : 2IB02



A. Latar Belakang
            Setiap bangsa pasti mempunyai cita-cita yang ingin di capai dalam hidup dan kehidupan nyata sebagai penentu arah tujuan nasional negara tsb. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang mudah untuk dicapai karena dalam perjalanannya akan banyak rintangan.
            Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah bangsa akan melemahkan setiap rintangan dan gangguan itulah yang disebut dengan Ketahanan Nasional. Oleh karena itu ketahanan nasional mutlak harus dibuat dan dikembangkan secara terus menerus. Karena semakin tinggi tingkat ketahanan nasional suatu bangsa maka makin kuat pula kedudukan bangsa itu dalam pergaulan dunia.
            Indonesia adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan dan penyelenggaraan hidup dan kehidupan negara diatur oleh hukum yang berlaku. Dengan kata lain hukum digunakan sebagai penjaga ketertiban bagi seluruh rakyatnya. Kondisi kehidupan nasional menjadi salah satu kekuatan ketahanan nasional karena adanya jaminan kekuasaan hukum bagi semua pihak yang ada di Indonesia dan juga sebagai cermin bagaimana masyarakat indonesia yang mampu bertumbuh kembang dalam suatu wilayah hukum

B. Pokok-Pokok Pikiran
            Upaya mencapai ketahanan nasional yang disepakati bersama didasarkan pada pokok-pokok pikiran sbg berikut:
1.      Manusia Berbudaya
manusia adalah makhluk tuhan yang pertama-tama berusaha menjaga,mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, manusia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dari yang paling pokok sampai bersifat materi maupun kejiwaan.
Manusia berbudaya senantiasa selalu mengadakan hubungan-hubungan sbg berikut:
a.       Manusia dengan tuhan dinamakan agama
b.      Manusia dengan cita-cita dinamakan ideologi
c.       Manusia dengan kekuasaan dinamakan politik
d.      Manusia dengan pemenuhan kebutuhan dinamakan ekonomi
Dsb.

2.      Tujuan Nasional,Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan nasional karena suatu organisasi apapun bentuknya dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal,demikian pula dengan negara dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu,dibutuhkan suatu situasi dan kondisi yang siap untuk menghadapinya.

C. Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
            Pengertian baku ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala rintangan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
            Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsep pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek dan berlandaskan pancasila,UUD 1945 dan Wawasan nusantara.           
            Pada hakikatnya Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk menjamin kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mencapai tujuan nasional.

D.Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia
            Asas Ketahanan Nasional Indonesia terdiri dari:
1.      Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia,baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2.      Asas Komprehensif integralatau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segala aspek kehidupan bangsa secara menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.      Asas mawas kedalam dan mawas keluar
a.       Mawas kedalam
Bertujuan menumbuhkan hakikat,sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa
b.      Mawas keluar
Bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan menegatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia nasional.
4.      Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

E. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
            1. Mandiri
Ketahanan Nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri yang berprinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa
2. Dinamis
            Ketahanan Nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
3. Wibawa
            Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsda yang dapat menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.


Sumber: Gatot Subiyakto Staffsite Gunadarma Bab III Ketahanan Nasional