TCP/IP
TCP/IP
(singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa
kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang
paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk
perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada
perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Arsitektur dan Protokol jaringan TCP/IP
ISO
(International Standard
Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open
System Interconnection ( OSI ). Standard
ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi
antara 2 komputer. Dalam TCP/IP
hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Walaupun
jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah
tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing masing layer
arsitektur TCP/IP adalah sbb :
Physical Layer (lapisan fisik)
merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media
komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada
media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel
sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media
fisik yang berbeda-beda.
Network Access Layer mempunyai fungsi
yang mirip dengan Data Link layer pada
OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik
yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk
deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol
yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk
jaringan Ethernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua
pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI.
Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu
jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang
dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu,
lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking
yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada
lapisan ini adalah:
· Addressing, yakni melengkapi setiap datagram
dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal
dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan
(addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka
jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
· Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan
dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi
terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat
connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim
tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai
tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam
penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
Transport Layer mendefinisikan cara-cara
untuk melakukan pengiriman data antara
end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang
diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada
pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
· Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah
menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak
sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam
menerima data.
· Error Detection. Pengirim dan penerima juga
melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa
data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket
data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim
akan mengirim ulang paket data yang
mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP,
protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User
Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai
untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan
panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP
memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat
connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga
UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut
efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai
protokol transport.
Application Layer merupakan lapisan
terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan
aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak
protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat
dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk
pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP
(Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer
Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada
umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol
ini dinamai dengan TCP/IP.
Pengiriman dan Penerimaan Paket Data
Layer-layer
dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan
fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan
di atas atau dibawahnya, kemudian
memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan
meneruskannya ke lapisan berikutnya.
Ketika
dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima
melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke
bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke Lapisan Transport
dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan sejumlah
bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan
segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan
koreksi kesalahan.
Dari
Lapisan Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan
Network / Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol
yang berisi informasi alamat tujuan, alamat
pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian
terjadi pengarahan routing data, yakni ke network dan interface yang mana data
akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada
lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan
dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada network yang
akan dilalui. Proses komunikasi data di atas dapat dijelaskan seperti pada
gambar berikut ini :
Selanjutnya
data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi
frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link.
Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk
dikirimkan melalui media komunikasi tertentu.
Terakhir
data akan sampai pada Physical Layer yang akan
mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran listrik/fisik seperti
tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan.
Di
bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam
urutan yang berlawanan (dari bawah ke atas). Sinyal yang diterima pada physical
layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya
dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas.
Selanjutnya
data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket
data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host
yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan data akan
diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke
network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki.
Pada
lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi
header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket
data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim
dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima.
Proses
yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data.
Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu
mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di bawahnya. Masing
masing hanya mengerjakan tugasnya.
Pada
pengirim, tugas ini adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data
tersebut sesuai dengan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan
meneruskan ke lapisan di bawahnya.
Pada
penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah
data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokol tersebut dan meneruskan
ke lapisan di atasnya.
Sumber :
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/01/TCP-dan-IP.pdf
http://achsan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2196/osi.pdf
Sumber :
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/01/TCP-dan-IP.pdf
http://achsan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2196/osi.pdf
https://harianprogrammer.files.wordpress.com/2017/10/perbandingaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.jpg?w=297&h=313
Tidak ada komentar:
Posting Komentar