NPM: 19414119
Kelas: 3IB02
Tugas V-Class 3
1.
Teknik
Encoding Polar
Sinyal polar adalah
elemen-elemen sinyal dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level
tegangan positif dan yang lainnya oleh level tegangan negatif. Jenis pengkodean
polar menggunakan 2 (dua) buah level tegangan yaitu –V dan +V (tegangan positif
dan negatif) untuk menyatakan data biner dengan nilai 0 dan 1.
NRZ-L
(Non-Return to Zero Low)
Level +V digunakan untuk menyatakan data
biner 0, sedangkan level tegangan –V digunakan untuk menyatakan data biner 1.
NRZ-I
(Non-Return to Zero Inverted)
Representasi level –V atau +V menyatakan
adanya perubahan data biner dari menuju logika 1. Artinya, setiap ada perubahan
urutan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1, maka level tegangan akan berubah
dari sebelumnya. Misalkan level sebelumnya +V maka perubahan bit 0 ke 1 atau 1
ke 1 menyebabkan levelnya menjadi –V dan sebaliknya jika level sebelumnya –V
maka perubahan data biner dari 0 ke 1 atau 1 ke 1 menyebabkan levelnya berubah
menjadi +V. Perubahan data dari 0 ke 0 dan 1 ke 0 tidak akan menyebabkan
perubahan level tegangan.
RZ
(Return to Zero )
Pengkodean saluran jenis Return to Zero
(RZ) menggunakan level –V dan +V dengan transisi di pertengahan bit data biner.
Data biner 0 dinyatakan dengan transisi dari level –V menuju 0V, sedangkan data
biner 1 dinyatakan dengan transisi dari level +V menuju 0V. Contoh pengkodean
saluran jenis RZ ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Manchester
Pengkodean Manchester menggunakan level
–V dan +V dengan transisi ditengah-tengah bit data biner. Data biner 0
dinyatakan dengan transisi level tegangan dari +V menuju –V, sedangkan data
biner 1 dinyatakan dengan transisi level tegangan dari –V menuju +V.
Differential
Manchester
Pengkodean Differential Manchester
merupakan modifikasi pengkodean Manchester, dimana letak transisi level
tegangan dari –V menuju +V atau sebaliknya yaitu +V menuju –V dipengaruhi oleh
data biner. Data biner 0 ditandai dengan transisi level tegangan terletak
diawal interval data bit, sedangkan data biner 1 ditandai dengan transisi level
tegangan terletak ditengah interval bit dari data.
2. Teknik Encoding Unipolar
Kode ini menggunakan
hanya satu non-zero dan satu zero level tegangan, yaitu untuk logika 0 memiliki
level zero dan untuk logika 1 memiliki level non-zero. Implementasi unipolar
line codingmerupakan pengkodean sederhana, akan tetapi terdapat dua
permasalahan utama yaitu akan muncul komponen DC dan tidak adanya sikronisasi
untuk sekuensial data panjang baik untuk logika 1 atau 0.
3. Teknik Encoding Bipolar
Pengkodean bipolar yaitu
pengkodean dengan menggunakan 3 (tiga) buah level tegangan yaitu –V, 0V, dan +V
untuk menyatakan data biner.
Bipolar-AMI
Pengkodean Bipolar-AMI menggunakan level
tegangan 0V untuk menyatakan data biner 0, sedangkan data biner 1 dinyatakan
dengan level tegangan –V dan +V secara bergantian.
Bipolar
8 Zeros Substitution
- Bipolar dengan 8 Zeros Substitution
- Berdasarkan bipolar-AMI
- Apabila terdapat 8 level tegangan nol berurutan, maka kedelapan level tegangan tersebut disubstitusi oleh level tegangan 000VB0VB
Keterangan :
V = Valid bipolar signal
B = Bipolar violation
High
Density Bipolar 3 Zeros
- Berdasarkan bipolar-AMI
- Jika jumlah sinyal tidak nol setelah substitusi terakhir adalah ganjil, maka substitusi dilakukan dengan menggunakan level tegangan 000V.
- Jika jumlah sinyal tidak nol setelah substitusi terakhir adalah genap, maka substitusi dilakukan dengan menggunakan level tegangan B00V.
4. Apa yang anda ketahui tentang
satelit?
Satelit adalah benda yang
mengorbit benda lain dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu. Satelit terbagi
menjadi 2 yaitu satelit alami dan satelit buatan
Satelit
alami
Satelit alami adalah
salah satu benda luar angkasa yang telah ada (bukan buatan manusia) yang
mengorbit suatu planet. Satelit alami bumi adalah bulan. Selama mengelilingi
bumi, bulan mengalami tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi bulan
mengelilingi bumi dan revolusi bulan mengelilingi matahari. Adapun fungsi satelit
alami (bulan) diataranya adalah
- Secara tidak lansung melindungi bagi planet yang diorbitnya dari hantaman benda langit lain seperti komet dan asteroid
- Dapat mengontrol kecepatan rotasi suatu planet karena efek gravitasional tidal wave
- Menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang mengakhibatkan pasang surut air laut
- Mengurangi efek yang ditimbulkan akibat radiasi sinar ultraviolet
- Memberi penerangan pada malam hari
Contoh satelit alami lainnya diantaranya
adalah Callisto, Ganymede, dan Io yang mengorbit planer Jupiter, serta Titan
yang mengorbit planet Saturnus.
Satelit
buatan
Satelit buatan adalah
salah satu benda luar angkasa buatan manusia yang mengorbit suatu planet yang
dalam pembuatannya memiliki jenis dan fungsi tertentu dengan tujuan untuk
kepentingan manusia. Berikut
merupakan jenis-jenis satelit berdasarkan fungsinya,
- Satelit navigasi, berfungsi untuk penerbangan dan pelayaran. Satelit ini akan memberikan informasi posisi pesawat terbang dan kapal yang sedang dalam perjalanan.
- Satelit geodesi, berfungsi untuk melakukan pemetaan bumi dan mendapatkan informasi tentang grafitasi.
- Satelit komunikasi berfungsi untuk komunikasi seperti radio, televisi, dan telepon.
- Satelit meteorologi, berfungsi untuk menyelidiki atmosfer bumi guna melakukan peramalan cuaca.
- Satelit penelitian, berfungsi untuk menyelidiki tata surya dan alam semesta secara lebih bebas tanpa dipengaruhi oleh atmosfer. Satelit ini berusaha mendapatkan data-data tentang matahari dan bintang-bintang lain untuk mengungkap rahasia alam semesta.
- Satelit militer, berfungsi untuk kepentingan militer suatu negara, misalnya mengintai kekuatan senjata lawan.
- Satelit survei sumber daya alam, berfungsi untuk memetakan dan menyelidiki sumber-sumber alam dibumi bagi kepentingan pertambangan, pertanian, perikanan dan lain-lain
5. Sebutkan kelebihan dan kelemahan
menggunakan jaringan satelit
Kelebihan
jaringan Satelit, yaitu :
- Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak
- Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global,
- Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding teresterial Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting, multicasting,
- Kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar,
- VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelite,
- Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan menyediakan bandwidth yang lebar,
- Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router dengan keandalannya mendekati 100%
- Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
Kekurangan
jaringan Satelit, yaitu :
- Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelite geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangka sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang,
- Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelite adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelite dan kembali ke bumi. Satelite geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
- Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan.
- Rawan sambaran petir gledek.