Nama:
Revan Wicaksono
NPM:
19414119
Kelas:
3IB02
Tugas
V-Class 2
1.
Apa
yang anda ketahui tentang QAM( Quadrature Amplitudo Modulation )?
QAM
adalah suatu cara pentransmisian pada laju bit-bit yang lebih tinggi pada
saluran/kanal dengan lebar pita yang terbatas. Sebagai contoh penggunaan
kumpulan sinyal QAM 16 titik memungkinkan 9600 bit/detik ditransmisikan pada
saluran telepon dengan lebar pita 2700 Hz. Dalam kasus tersebut empat digit
biner yang berurutan harus disimpan dan dikodekan kembali sebagai salahsatu
dari 16 bentuk sinyal yang ditransmisikan. Sinyal-sinyal yang dihasilkan
dinamakan sinyal modulasi amplitudo kuadratur (QAM). Sinyal ini dapat
ditafsirkan sebagai modulasi amplitudo multitingkat yang diterapkan secara
bebas pada setiap dua pembawa kuadratur.
2.
Jelaskan
tentang 4-QAM ( 1 Amplitude, 4 Phases )
QAM 4 keadaan merupakan
teknik encoding M-er dengan M=4, dimana ada empat keluaran QAM yang mungkin
terjadi untuk sebuah frekuensi pembawa. Karena ada 4 keluaran yang berbeda,
maka harus ada 4 kondisi masukan yang berbeda. Karena masukan sinyal digital ke
QAM modulator adalah sinyal biner, makauntuk memperoleh 4 kondisi masukan yang
berbeda diperlukan lebih dari satu bit masukan. Dengan memakai 2 bit masukan,
maka diperoleh 4 (22) kondisi yang mungkin : 00, 01, 10, 11 data masukan biner
digabung menjadi kelompok dua bit. Masing masing kode bit menghasilkan salah
satu dari 4 keluaran yang mungkin.
Dua bit dimasukkan secara
seri kemudian dikeluarkan secara paralel satu bit ke kanal I dan bit lainnya
serentak menuju ke kanal Q. Bit di kanal I dimodulasikan dengan pembawa (sin
ωct) dan bit dikanal Q dimodulasikan dengan pembawa (cos ωct). Untuk logika 1 =
+1 volt dan logika 0 = -1 volt, sehingga ada 2 fasa yang mungkin pada keluaran
modulator kanal I yaitu +sin ωct dan -sin ωct. Dan ada 2 fasa yang mungkin pada
keluaran modulator kanal Q yaitu +cos ωct dan -cos ωct. Penjumlahan linier
menghasilkan 4 fasa resultan yang mungkin yaitu : +sin ωct +cos ωct, +sin ωct
-cos ωct, dan -sin ωct + cos ωct, dan -sin ωct -cos ωct. Jika masukan biner
dari Q = 0 dan I = 0 maka dua masukan modulator kanal I adalah -1 dan (sin
ωct). Sedangkan dua masukan modulator kanal Q adalah -1 dan cos ωct.
Sehingga, keluarannya
adalah :
Modulator kanal I = (-1)
( sin ωct) = -1 sin ωct
Modulator kanal Q= (-1)
(cos ωct) = -1 cos ωct
Dan keluaran dari
penjumlah linier adalah
-1 sin ωct -1 cos ωct =
√((-1)^2+(-1)^2 ) cos (ωct - tg -1 1)
= 1,414 cos (ωct - 450)
= 1,414 sin (ωct - 1350)
Data masukan pada QAM 4
keadaan di bagi menjadi 2 kanal. Laju pada kanal I sama dengan kanal Q yaitu
setengah dari laju data masukan (fb /2). Frekuensi fundamental tertinggi ada
pada data masukan ke modulator kanal I atau kanal Q , yaitu seperempat laju
data masukan (fb /4). Keluaran modulator kanal I dan kanal Q memerlukan
bandwidth Nyquist minimum sebesar setengah dari laju data masukan (fb /4 x 2 =
fb /2)
Jadi dengan QAM 4
keadaan, penekanan bandwidth terpenuhi (bandwidh minimum lebih kecil dari laju
data masukan )
Sejak sinyal keluaran
tidak berubah fasa sampai dua bit (dibit) terkunci laju pembelahan bit, laju
perubahan keluaran (baud) tercepat juga sama dengan setengah laju data
masukkan. Bandwidth minimum dan baud adalah sama.
3.
Jelaskan
tentang 8-QAM (2 amplitudes, 4 phases)
QAM
8 keadaan adalah teknik encoding M-er dengan M=8. Dengan QAM 8 keadaan keluaran
yang mungkin untuk satu frekuensi pembawa. Untuk memperoleh 8 kondisi masukan
yang berbeda maka data masukan biner digabung menjadi tiga kelompok bit yang
disebut TRIBIT (23 = 8). Masing –masing kode tribit menghasilkan salah satu
keluaran yang mungkin .
Masukan bit serial
mengalir ke pembelah bit dimana mengubah ke bit paralel, menjadi keluaran tiga
kanal (kanal I atau kanal ‘in-phase’, kanal Q atau ‘in quadrature’, dan kanal C
atau ‘kontrol’). Sehingga laju bit pada masing –masing kanal menjadi sepertiga
laju data masukan (fb /3). Bit kanal I dan C menuju konverter kanal I dan bit
di kanal Q dan C menuju conventer kanal Q. Conventer ‘2 to 4 level’ adalah DAC
(digital to analog converter) engan masukan paralel masukan 2 bit, ada 4
tegangan keluaran yang mungkin. Bit kanal I atau Q menentukan dari polaritas
dari keluaran, sinyal analog PAM (logika 1 = +V dan logika 0 = –V ). Sedangkan
bit kanal C menentukan besarnya (logika 1= 1,307 V dan logika 0 = 0,541 V),
karena bit kanal C sama sebagai masukan converter kanal I dan Q, maka besar
sinyal kanal I dan Q selalu sama.
Untuk masukan tribit Q =
0, I = 0, C = 0 (000), maka masukan converter kanal I adalah 1 = 0 dan C = 0,
dari tabel kebenaran di peroleh keluaran –0,541 volt. Dan masukan converter
kanal Q adalah Q = 0 dan C = 0, dari tabel kebenaran di peroleh keluaran
–0,541. Lalu dua masukan modulator kanal I adalah –0,541 dan sin dan keluarannnya
adalah :
I = – (0,541) (sin ωct)
= – 0,541 sin ωct
Dan dua masukan modulator
kanal Q adalah –0,541 dan cos ωct laju keluarannya adalah :
Q = (– 0,541)( cos ωct)
= – 0,541 cos ωct
Kemudian keluaran dari
modulator kanal I dan Q di jumlah pada penjumlah linier dan keluarannya adalah
:
= – 0,541 sin ωct – 0,541
cos ωct
= 0,765 sin ωct – 1350
Sejak data dibagi menjadi tiga kanal, laju
data pada kanal I, kanal Q, dan kanal C. Adalah sebesar sepertiga dari laju
data masukan (fb /3). Karena bit di kanal I, Q, C dikeluarkan secara serentak
dan paralel, converter juga mengalami perubahan pada masukan keluaran pada laju
yang sama yaitu fb /3.
4.
Sebutkan
4 keuntungan dari jaringan wireline (kabel)!
·
Transmisi data 10 s.d. 100 Mbps,
·
Delay atau waktu koneksi antarkomputer
cepat,
·
Transmisi data berjalan dengan lancar
·
Biaya peralatan terjangkau
5.
Sebutkan
5 kelemahan dari jaringan wireless (nirkabel)!
·
Transmit data 1-2 Mbps, sedangkan jika
menggunakan kabel akan lebih cepat.
·
Alatnya cukup mahal.
·
Propagansi Radio ( Interferensi Gelombang
) yaitu perpaduan dua gelombang yang mengacaukan jaringan wireless.
·
Kapasitas jaringan terbatas.
·
Keamanan data kurang terjamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar