Minggu, 16 September 2018
Minggu, 27 Mei 2018
WAP dan WWW
WAP Dan WWW
WAP
WAP
adalah suatu protokol aplikasi yang didesain sehingga memungkinkan informasi di
internet dapat diakses oleh perangkat wireless seperti ponsel, PDA, pager dan perangkat
wireless lainnya.
WAP
merupakan himpunan protokol yang dirancang khusus untuk komunikasi internet
dengan perangkat wireless yang memiliki display terbatas dan bandwidth yang
rendah. WAP juga dimaksudkan untuk menambah fungisionalitas ponsel untuk
layanan layanan real time, seperti informasi indeks saham, lalu lintas dan
cuaca.
Layer WAP:
Sebagaimana
internet yang memiliki 7 layer OSI (Open System Interconnection), sebagai
sebuah standar, WAP juga memiliki layer-layer yang mengatur bagaimana komunikasi
berlangsung, yang terdiri dari 5 layer (dijelaskan secara singkat) disamping
bearer yang digunakan, yaitu:
·
WAE (Wireless Application Environment):
WAE
mengadopsi pemodelan WWW, format content-nya serupa dengan standar internet,
WAE User agent (perangkat wireless / emulator), format elemen-elemen seperti
WML, WMLS, dan WBMP sebagai pembentuk content.
·
WSP (Wireless Session Protocol):
Layer
untuk menangani inisialisasi protokol, konfigurasi dan error condition (seperti
gagalnya hubungan karena mobile station berada diluar layanan coverage area).
Selain itu juga mengatur pertukaran content aplikasi antar client dan server.
·
WTP (Wireless Transaction Protocol):
Layer
untuk mengatur pertukaran data (response / request) dari suatu aplikasi, misalnya
saat browsing, mekanisme response / request ini disebut transaction. Selain itu
menjamin transaksi tersebut tidak mengalami loss connection serta menghindari
duplikasi pesan.
·
WTLS (Wireless Transport Layer Security):
Layer
sebagai interface untuk pengaturan (creating and terminating) koneksi yang
aman, privacy, data integrity, autentifikasi, handshaking, denial of service protection,
SSL (Secure Socket Layer) dan compression.
·
WDP (Wireless Datagram Protocol):
Membuat
dukungan terhadap berbagai type network, pengalamatan aplikasi dengan port number, optional error detection.
Gambar Perbandingan arsitektur WAP dan Web
Bearers
sendiri merupakan teknologi pendukung untuk mentransmisikan data dengan
signal-signal radio seperti routing data kepada penerima (receiver) yang cocok.
Teknologi tersebut contohnya adalah CSD, CDPD, GSM, SMS, GPRS, FDMA, TDMA,
CDMA, 3G dan lain lain.
Berikut ini
contoh beberapa daftar aplikasi dan jenis bearers yang optimal digunakan:
Aplikasi
|
Bearer yang disarankan
|
Suara pada IP, Animasi
|
3G
|
Transfer file, Download software
|
3G
|
Browsing di web, Akses LAN/ remote
|
GPRS
|
Gambar diam, Home automation
|
GPRS
|
Pesan sederhana, ringtone
|
SMS
|
Mobile banking, Corporate email
|
GPRS/ SMS
|
Remote point of sale
|
CSD (Circuit Swithing Data)
|
WWW (World Wide Web)
World
Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang
didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke Internet. Web pada awalnya
adalah ruang informasi dalam Internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks,
pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang
disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.
Kini
Internet identik dengan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface
pada layanan-layanan yang ada di Internet, dari awalnya sebagai penyedia
informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan
chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis (commerce).
Kini,
web seakan lebih populer daripada email, walaupun secara statistik email masih
merupakan aplikasi terbanyak yang digunakan oleh pengguna Internet. Web lebih
populer bagi khalayak umum dan pemula, terutama untuk tujuan pencarian
informasi dan melakukan komunikasi e-mail yang menggunakan web sebagai
interfacenya.
Beberapa alasan
web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi
informasinya, yaitu:
·
akses informasi mudah
·
setup server lebih mduah
·
informasi mudah didistribusikan
· bebas platform; informasi dapat disampaikan oleh
browser web pada sistem operasi mana saja karena adnya standar dokumen berbagai
tipe data disajikan
World
Wide Web Consortium-W3C dibentuk pada Oktober 1994, dengan jumlah anggota lebih
dari 400 organisasi anggota dari seluruh dunia, telah menghasilkan pengakuan
internasional untuk kontribusinya pada perkembangan Web. W3C meletakkan
gabungan spesifikasi dalam standar web, yaitu:
·
Standar web yang paling mendasar adalah HTML, CSS,
dan XML
·
Standar HTML yang terakhir adalah XHTML 1.0
Skema
Kerja WWW
Bagaimana WWW bekerja?
·
Informasi web disimpan dalam dokumen yang
disebut dengan halaman-halaman web
·
Web page adalah file-file yang disimpan dalam
komputer yang disebut dengan server-server web
·
Komputer-komputer membaca web page disebut
sebagai web client
·
Web client menampilkan page dengan menggunakan
aplikasi yang disebut dengan browser web (web browser)
·
Browser web yang populer adalah Internet
Explorer dan Netscape Navigator.
Browser
Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari server web.
Browser tersebut ada yang menampilkan secara text yaitu Lynx, ada pada
lingkungan DOS dan *nix (keluarga sistem operasi Unix). Dan browser yang
menggunakan mode grafik yaitu Internet Explorer dan Netscape Navigator.
Bagaimana Browser mengambil page ?
Suatu browser
mengambil sebuah web page dari server dengan sebuah request. Sebuah request adalah
HTTP standar yang berisi sebuah page adddress, contoh http://www.mangosoft.com/page.htm.
Bagaimana Browser Menampilkan page ?
Seluruh web page
berisi instruksi-instruksi bagaimana untuk ditampilkan. Browser menampilkan
page dengan
membaca instruksi-instruksi ini, instruksi yang paling umum untuk menampilkan
disebut dengan
tag HTML.
Server web adalah komputer yang
digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web, serta melayani permintaan dokumen web dari kliennya. Browser web
berkomunikasi melalui jaringan dengan
server web menggunakan HTTP. Browser akan mengirimkan request kepada server
untuk meminta dokumen tertentu atau
layanan lain yang disediakn oleh server. Server memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia dengan menggunakan protokol
HTTP.
Sumber :
https://muhulfah.files.wordpress.com/2011/06/perkenalan_wap_6.pdf
https://firdausalibaban.files.wordpress.com/2013/05/wap-architecture
TCP/IP
TCP/IP
TCP/IP
(singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar
komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa
kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang
paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk
perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada
perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Arsitektur dan Protokol jaringan TCP/IP
ISO
(International Standard
Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open
System Interconnection ( OSI ). Standard
ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi
antara 2 komputer. Dalam TCP/IP
hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Walaupun
jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah
tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing masing layer
arsitektur TCP/IP adalah sbb :
Physical Layer (lapisan fisik)
merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media
komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada
media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel
sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media
fisik yang berbeda-beda.
Network Access Layer mempunyai fungsi
yang mirip dengan Data Link layer pada
OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik
yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk
deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol
yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk
jaringan Ethernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua
pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI.
Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu
jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang
dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu,
lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking
yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada
lapisan ini adalah:
· Addressing, yakni melengkapi setiap datagram
dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal
dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan
(addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka
jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
· Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan
dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi
terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat
connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim
tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai
tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam
penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
Transport Layer mendefinisikan cara-cara
untuk melakukan pengiriman data antara
end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang
diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada
pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
· Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah
menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak
sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam
menerima data.
· Error Detection. Pengirim dan penerima juga
melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa
data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket
data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim
akan mengirim ulang paket data yang
mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP,
protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User
Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai
untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan
panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP
memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat
connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga
UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut
efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai
protokol transport.
Application Layer merupakan lapisan
terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan
aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak
protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat
dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk
pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP
(Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer
Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada
umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol
ini dinamai dengan TCP/IP.
Pengiriman dan Penerimaan Paket Data
Layer-layer
dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan
fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan
di atas atau dibawahnya, kemudian
memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan
meneruskannya ke lapisan berikutnya.
Ketika
dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima
melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke
bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan ke Lapisan Transport
dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol menambahkan sejumlah
bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi mengenai urutan
segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti untuk deteksi dan
koreksi kesalahan.
Dari
Lapisan Transport, data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan
Network / Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol
yang berisi informasi alamat tujuan, alamat
pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan untuk melakukan routing. Kemudian
terjadi pengarahan routing data, yakni ke network dan interface yang mana data
akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari satu interface pada host. Pada
lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data, karena panjang paket yang akan
dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi media komunikasi pada network yang
akan dilalui. Proses komunikasi data di atas dapat dijelaskan seperti pada
gambar berikut ini :
Selanjutnya
data menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi
frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link.
Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk
dikirimkan melalui media komunikasi tertentu.
Terakhir
data akan sampai pada Physical Layer yang akan
mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran listrik/fisik seperti
tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai media yang digunakan.
Di
bagian penerima, proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam
urutan yang berlawanan (dari bawah ke atas). Sinyal yang diterima pada physical
layer akan diubah dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya
dan jika tidak ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas.
Selanjutnya
data diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket
data yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host
yang bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan data akan
diteruskan ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke
network tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki.
Pada
lapisan Transport, kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi
header yang dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket
data yang diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim
dan diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima.
Proses
yang dilakukan tiap lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data.
Enkapsulasi ini sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu
mengetahui ada berapa lapisan yang ada di atasnya maupun di bawahnya. Masing
masing hanya mengerjakan tugasnya.
Pada
pengirim, tugas ini adalah menerima data dari lapisan diatasnya, mengolah data
tersebut sesuai dengan fungsi protokol, menambahkan header protokol dan
meneruskan ke lapisan di bawahnya.
Pada
penerima, tugas ini adalah menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah
data sesuai fungsi protokol, mencopot header protokol tersebut dan meneruskan
ke lapisan di atasnya.
Sumber :
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/01/TCP-dan-IP.pdf
http://achsan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2196/osi.pdf
Sumber :
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/01/TCP-dan-IP.pdf
http://achsan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2196/osi.pdf
https://harianprogrammer.files.wordpress.com/2017/10/perbandingaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan.jpg?w=297&h=313
Sabtu, 26 Mei 2018
Enkripsi
ENKRIPSI
Salah satu hal yang penting dalam
komunikasi menggunakan komputer untuk menjamin kerahasiaan data adalah
Enkripsi. Enkripsi adalah sebuah proses yang melakukan perubahan sebuah kode
yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak
terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah system pengkodean menggunakan suatu
table atau kamus yang telah didefinisikan untuk mengganti kata dari informasi
atau yang merupakan bagian dari informasi yang dikirim. Sebuah chiper
mengunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream)
bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti
(unintelligible). Karena teknik chiper merupakan suatu system yang telah siap
untuk di automasi, maka teknik ini digunakan dalam system keamanan computer dan
jaringan.
Dalam hal ini
terdapat tiga kategori enkripsi, yaitu :
1. Kunci enkripsi rahasia, artinya terdapat sebuah
kunci yang digunakan untuk mengenkripsi
dan juga sekaligus mendekripsikan informasi
2. Kunci enkripsi public, artinya dua kunci
digunakan satu untuk proses enkripsi dan yang lain untuk proses dekripsi.
3. Fungsi one-way, atau fungsi satu arah adalah
suatu fungsi dimana informasi dienkripsi untuk menciptakan “signature” dari
informasi asli yang bisa digunakan untuk keperluan autentikasi.
Enkripsi
dibentuk berdasarkan suatu algoritma yang akan mengacak suatu informasi menjadi
bentuk yang tidak bisa dibaca atau tidak bisa dilihat. Dekripsi adalah proses
dengan algoritma yang sama untuk
mengembalikan informasi teracak menjadi bentuk aslinya. Metode enkripsi yang
lebih umum adalah menggunakan sebuah algoritma dan sebuah kunci. Kunci harus
diletakkan terpisah dari pesan yang terenkripsi dan dikirimkan secara rahasia.
Teknik semacam ini disebut sebagai symmetric (single key) atau secret key
cryptography. Selanjutnya, akan muncul permasalahan kedua, yaitu bagaimana
mengirim kunci tersebut agar kerahasiaannya terjamin. Karena, jika kunci dapat diketahui oleh seseorang maka orang tersebut
dapat membongkar pesan yang kita kirim.
Ada
berbagai macam teknik enkripsi yang biasa digunakan dalam sistem security dari
sistem komputer dan network.
A. Enkripsi Konvensional
User A User B
Informasi
asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh
algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk
dimengerti yang disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari
dua yaitu algoritma dan kunci. Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang
pendek yang mengontrol algoritma. Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil
yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi
akan mengubah output dari algortima enkripsi.
Sekali
cipher teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima
selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan
algoritma dan dan kunci yang sama.
Manfaat dari konvensional enkripsi
algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara luas. Dengan kenyataan
bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan maksud bahwa
pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip dengan
harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan pula
untuk beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional,
prinsip keamanan adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.
Berikut adalah
berbagai aspek penting dari enkripsi konvensional
Yang dibutuhkan
untuk bekerja :
-
Algoritma yang sama dengan kunci yang sama dapat
digunakan untuk proses dekripsi - enkripsi.
-
Pengirim dan penerima harus membagi algoritma
dan kunci yang sama.
Yang dibutuhkan
untuk keamanan :
-
Kunci harus dirahasiakan.
-
Tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk
menerjemahkan informasi yang telah dienkripsi.
- Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari
kata yang terenkripsi tidak mencukupi untuk menentukan kunci.
B. Enkripsi Public-Key
Salah
satu yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya
untuk
mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang tepat telah diketemukan untuk
mengatasi kelemahan ini dengan suatu model
enkripsi yang secara mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk didistribusikan. Metode ini dikenal
dengan nama enkripsi public-key dan pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Algoritma
tersebut seperti yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi konvensional,
kunci yang digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi ini
bukanlah kondisi sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk
membangun suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan
pasangannya, kunci yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin
untuk menciptakan suatu algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma
enkripsi ditambah kunci enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci dekripsi.
Sehingga teknik berikut ini akan dapat dilakukan :
Masing
- masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang
digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima. Masing -
masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key ) dengan
memasang dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga sebagai
kunci pribadi ( private key ).
Jika A ingin
mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya dengan kunci publik
dari B.
Ketika B
menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk
mendeskripsi pesan dari A.
Manfaat dari enkripsi public-key adalah
untuk memecahkan masalah pendistribusian karena tidak diperlukan suatu kunci
untuk didistribusikan. Semua partisipan mempunyai akses ke kunci publik (
public key ) dan kunci pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan
sehingga tidak perlu untuk didistribusikan. Selama sistem mengontrol masing -
masing private key dengan baik maka komunikasi menjadi komunikasi yang aman.
Setiap sistem mengubah private key pasangannya public key akan menggantikan
public key yang lama. Yang menjadi kelemahan
dari metode enkripsi public key adalah jika dibandingkan dengan metode
enkripsi konvensional algoritma enkripsi ini mempunyai algoritma yang lebih
komplek. Sehingga untuk perbandingan ukuran dan harga dari hardware, metode
publik key akan menghasilkan performance yang lebih rendah.
Sumber:
http://muchad.com/penerapan-matriks-dalam-kriptografi-ilmu-pembacaan-sandi.html
http://nuraini.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/44286/03+Enkripsi-dan-dekripsi.pdf
http://dhian_sweetania.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35348/Enkripsi-I.pdf
Sistem Keamanan Komputer (Security System Computer)
SISTEM KEAMANAN KOMPUTER
Keamanan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam dunia komunikasi data global dan
perkembangan teknologi informasi, baik itu keamanan fisik, keamanan data maupun
keamanan aplikasi. Perlu kita sadari bahwa untuk mencapai suatu keamanan adalah
hal yang sangat mustahil terutama pada komunikasi data global dimana trafik
perpindahan data user satu ke user lainnya tidak dapat menjamin keamanan yang
sesungguhnya. Namun yang bisa kita lakukan adalah untuk mengurangi gangguan keamanan
tersebut.
Keamanan Komputer
Menurut John D.
Howard, keamanan komputer adalah tindakan pencegahan dari serangan pengguna
komputer terhadap tindakan pengganggu yang tidak dikenali dalam sistem
komputer.
Menurut
Gollmann, keamanan komputer adalah berhubungan dengan pencegahan diri dan
deteksi terhadap tindakan penggangu yang tidak dikenali dalam sistem komputer.
Dalam
keamanan sistem komputer yang perlu kita lakukan adalah mempersulit orang lain
untuk mengganggu sistem yang kita pakai, baik itu kita menggunakan komputer
yang sifatnya stand alone, jaringan local maupun jaringan global. Kita harus
memastikan system bisa berjalan dengan baik dan kondusif, selain itu program
aplikasinya masih bisa dipakai tanpa ada masalah.
Beberapa hal
yang menjadikan kejahatan komputer terus terjadi dan cenderung
meningkat adalah
sebagai berikut :
- Meningkatnya pengguna komputer dan internet
- Banyaknya software yang pada awalnya digunakan untuk melakukan audit sebuah system dengan cara mencari kelemahan dan celah yang mungkin ada disalahgunakan untuk melakukan scanning system orang lain.
- Banyaknya software-software untuk melakukan probe dan penyusupan yang tersedia di Internet dan bisa di download secara gratis.
- Meningkatnya kemampuan pengguna komputer dan internet
- Desentralisasi server sehingga lebih banyak system yang harus ditangani, sementara SDM terbatas.
- Kurangnya huku yang mengatur kejahatan komputer.
- Semakin banyaknya perusahaan yang menghubungkan jaringan LAN mereka ke Internet.
- Meningkatnya aplikasi bisnis yang menggunakan internet.
- Banyaknya software yang mempunyai kelemahan (bugs).
Ada beberapa hal
yang bisa menjawab pertanyaan mengapa kita perlu mengamankan
sistem komputer,
antara lain :
1.
Menghindari resiko penyusupan, kita harus
memastikan bahwa system tidak kemasukaan
penyusup yang bisa membaca, menulis dan menjalankan program program yang bisa
mengganggu atau menghancurkan system kita.
2.
Mengurangi resiko ancaman, hal ini biasa berlaku
di institusi dan perusahaan swasta. Ada beberapa macam penyusup yang bisa menyerang
system yang kita miliki, antara lain :
a) Si Ingin Tahu, jenis penyusup ini pada dasarnya
tertarik menemukan jenis system yang
kita gunakan.
b) Si Perusak, jenis penyusup ini ingin merusak
system yang kita gunakan atau mengubah
tampilan layar yang kita buat.
c) Menyusup untuk popularitas, penyusup ini
menggunakan system kita untuk mencapai
popularitas dia sendiri, semakin tinggi system keamanan yang kita buat, semakin
membuat dia penasaran. Jika dia berhasil masuk kesistem kita maka merupakan
sarana bagi dia untuk mempromosikan diri.
d) Si Pesaing, penyusup ini lebih tertarik pada
data yang ada dalam system yang kita miliki, karena dia menganggap kita
memiliki sesuatu yang dapat mengguntungkan dia secara finansial atau malah
merugikan dia (penyusup).
3.
Melindungi system dari kerentanan, keretanan
akan menjadikan system kita berpotensi untuk memberikan akses yang tidak
diizinkan bagi orang lain yang tidak berhak.
4.
Melindungi system dari gangguan alam seperti
petir dan lain-lainnya.
Aspek-Aspek Keamanan Komputer:
Inti dari
keamanan komputer adalah melindungi komputer dan jaringannya dengan tujuan
mengamankan informasi yang berada di dalamnya. Keamanan komputer sendiri
meliputi beberapa aspek , antara lain :
1. Privacy, adalah sesuatu yang bersifat
rahasia(provate). Intinya adalah pencegahan agar informasi tersebut tidak
diakses oleh orang yang tidak berhak. Contohnya adalah email atau file-file
lain yang tidak boleh dibaca orang lain meskipun oleh administrator. Pencegahan
yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi enksripsi, jadi
hanya pemilik informasi yang dapat mengetahui informasi yang sesungguhnya.
2. Confidentiality,
merupakan data yang diberikan ke pihak lain untuk tujuan khusus tetapi
tetap dijaga penyebarannya. Contohnya data yang bersifat pribadi seperti :
nama, alamat, no ktp, telpon dan sebagainya. Confidentiality akan terlihat
apabila diminta untuk membuktikan kejahatan seseorang, apakah pemegang
informasi akan memberikan infomasinya kepada orang yang memintanya atau menjaga
klientnya.
3. Integrity, penekanannya adalah sebuah informasi
tidak boleh diubah kecuali oleh pemilik informasi. Terkadang data yang telah
terenskripsipun tidak terjaga integritasnya karena ada kemungkinan chpertext
dari enkripsi tersebut berubah. Contoh : Penyerangan Integritas ketika sebuah
email dikirimkan ditengah jalan disadap dan diganti isinya, sehingga email yang
sampai ketujuan sudah berubah.
4. Autentication, ini akan dilakukan sewaktu user
login dengan menggunakan nama user dan passwordnya, apakah cocok atau tidak,
jika cocok diterima dan tidak akan ditolak. Ini biasanya berhubungan dengan hak
akses seseorang, apakah dia pengakses yang sah atau tidak.
5. Availability, aspek ini berkaitan dengan apakah
sebuah data tersedia saat dibutuhkan/diperlukan.
Apabila sebuah data atau informasi terlalu ketat pengamanannya akan menyulitkan
dalam akses data tersebut. Disamping itu akses yang lambat juga menghambat
terpenuhnya aspe availability. Serangan yang sering dilakukan pada aspek ini
adalah denial of service (DoS), yaitu penggagalan service sewaktu adanya
permintaan data sehingga komputer tidak bisa melayaninya. Contoh lain dari
denial of service ini adalah mengirimkan request yang berlebihan sehingga
menyebabkan komputer tidak bisa lagi menampung beban tersebut dan akhirnya
komputer down.
Sumber:
http://lisetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50121/1.+PENDAHULUAN+KEAMANAN+KOMPUTER.pdf
http://lib.mic.ac.id/perpus/Modul/Keamanan%20Komputer-2.pdf
Sumber:
http://lisetyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50121/1.+PENDAHULUAN+KEAMANAN+KOMPUTER.pdf
http://lib.mic.ac.id/perpus/Modul/Keamanan%20Komputer-2.pdf
Senin, 23 April 2018
Rabu, 11 April 2018
ADSL, SDSL, Hotspot, WiFi
ADSL, SDSL, Hotspot, WiFi
1. ADSL
ADSL (Asymmetric Digital Subscribers
Line) atau kebalikannya SDSL/DSL (Symmetric Digital Subscribers Line) adalah
terminologi suatu penyedia layanan akses internet atau ISP melalui kabel
tembaga (kabel telepon) yang dapat mentransmisikan data dengan cepat yang
tinggi dan memiliki sifat asimetrik, sifat asimetrik maksudnya bahwa data
ditransferkan dengan kecepatan berbeda dari satu sisi ke sisi lainnya..
Perbedaannya yang mendasar adalah pada kecepatan download dan upload, atau
dengan kata lain kecepatan data dari dan menuju komputer Anda per detiknya
Teknologi ADSL dapat
mengirimkan data dengan kecepatan tinggi, antara 1.5 Mbps s/d 8 Mbps untuk arah
dari sentral ke pelanggan atau disebut dengan Downstream dan 16 Kbps s/d 640
Kbps untuk arah pelanggan ke sentral atau disebut dengan Upstream. Dengan ADSL
inilah sehingga dapat mengirimkan layanan interaktif multimedia dengan
menggunakan jaringan akses kabel tembaga. Jadi dapat disimpulkan Fungsi dari
ADSL yaitu suatu teknologi dalam komunikasi data yang digunakan untuk
mentransfer data dan dapat digunakan untuk keperluan internet, yang secara
fisik menggunakan line telepon
Kelebihan dan kekurangan
ADSL
Beberapa kelebihan ADSL,
diantaranya yaitu:
- Memiliki pembagian frekwensi menjadi 2 (dua) macam diantaranya frekwensi tinggi untuk mengantarkan data dan frekuensi rendah untuk menghantarkan suara maupun fax
- Untuk di Indonesia pelanggan yang menggunakan Speedy, maka ADSL membuat kegiatan ber-Internet menjadi lebih hemat. Sehingga dapat melakukan akses internet tanpa mengkhawatirkan tagihan yang terlalu mahal.
- Layanan komunikasi antara data dan suara diberikan melalui 2 (dua) kanal yang memang terpisah akan tetapi tetap pada satu kabel yang sama.
- Koneksi ADSL selalu tersambung dengan internet setiap saat dan telepon tetap dapat digunakan kapan saja. dan kecepatan internet yang selalu stabil.
Beberapa kekuranga ADSL,
diantaranya yaitu:
- Jarak dapat berpengaruh pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan komputer atau saluran telepon dengan gardu telepon, maka akan berpengaruh pada kecepatan dalam menakses internet.
- Adanya load coils yang digunakan untuk memberi layanan ke plosok-plosok daerah, sehingga load coils akan menggeser frekwensi suara ke frekwensi yang biasanya digunakan ADSL. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya interfensi maupun ketidak cocokan jalur pada ADSL.
- Adanya bridge tap yang merupakan kabel tidak berada pada jalur langsung antara pelanggan dengan CO. Jadi bridge tap dapat menimbulkan noise yang nantinya dapat mengganggu kinerja dari ADSL.
- Karena seiring berkembangnya jaman penggunaan kabel fiber optik pada saluran telepon digital sudah mulai digunakan. Hal ini tidak sesuai dengan sistem teknologi ADSL yang masih menggunakan saluran analog (kabel tembaga), sehingga pada saat ini masih cukup sulit mengirimkan sinyal melalaui kabel fiber optik.
- Kecepatan koneksi modem ADSL hingga saat ini masih sangat tergantung dengan tiang telepon atau DSLAM dan tidak semua sistem operasi komputer dapat menggunakan ADSL.
2. SDSL
Symmetric Digital Subscriber
Line adalah layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan pencocokan upstream
dan downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim ke Internet dari
mesin klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan bandwidth yang sama
di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan ini sangat baik dari
segi kecepatan.
SDSL menggunakan frekuensi
digital dalam perjalanan lintas telepon untuk mengirim dan menerima data. Bila
menggunakan saluran telepon untuk SDSL, line telepon dan faks harus dihentikan.
Oleh karena itu line khusus, atau tambahan diperlukan untuk layanan SDSL. Ini
berbeda dari ADSL, yang “menyisakan ruang” untuk kedua peralatan telepon analog
standar dan sinyal digital, sehingga seseorang dapat berbicara di telepon atau
menggunakan mesin fax saat online.
Layanan SDSL adalah layanan
“always on”, yang berarti bahwa komputer ini aktif terhubung ke Internet. Jika
komputer aktif, koneksi internet akan terus aktif. SDSL memerlukan layanan
modem SDSL, biasanya diberikan oleh penyedia layanan Internet. Modem SDSL
kemungkinan akan membutuhkan same-vendor peralatan di LAN, DSL atau chipset.
Selain bisnis, SDSL juga
dapat melayani individu yang membutuhkan kecepatan upload tinggi. Berbagi
jaringan komputer misalnya, telah menjadi sangat populer, dan dengan itu
kebutuhan untuk program upload dan file – file sering sangat besar. SDSL adalah
pilihan yang baik untuk berbagi jaringan kelas berat, selama pengguna memiliki
saluran telepon lain untuk mendedikasikan ke layanan tersebut atau memilih
untuk menghentikan layanan telepon saat online.
SDSL tidak tersedia di semua
area dan kecepatan mungkin bervariasi tergantung pada jarak fisik Anda dari hub
lokal. SDSL juga lebih mahal daripada ADSL, tapi juga mempunyai beda bagi
mereka yang menuntut kebutuhan prima.
Kelebihan dan Kekurangan
SDSL:
Keuntungan:
- Bandwidth yang disalurkan simetrik dalam artian kecepatan upload dan download sama sesuai paket layanan yang pelanggan pilih sebelumnya.
- Delay rendah.
- Tidak bergantung dan tidak menggangu pada saluran telepon yang ada.
- Sistem point to point antara ISP dengan Pelanggan, sehingga secara teknis bandwidth tidak terbagi (ini juga tergantung kebijakan dari ISPnya).
Kerugian:
- Jika tidak menggunakan sistem anti petir (grounding -red) yang baik maka akan boros modem (terkena petir terus).
- Kabel diputus orang lain.
- Modemnya lebih mahal dari modem ADSL.
- Hanya dapat digunakan pada saluran sepanjang 10 kft.
3. Hotspot
Hotspot adalah sebuah
wilayah terbatas yang dilayani oleh satu atau sekumpulan access point wireless
LAN standar 802.11a/b/g. Dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam access
point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat seperti laptop atau PDA dan
sejenisnya. Jaringan nirkabel ini menggunakan radio frekuensi untuk melakukan
komunikasi antara perangkat komputer dengan access point, dimana pada dasarnya
berupa penerima dua arah yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz dan 5.4 GHz. (Onno
W. Purbo, 2005).
Pada umumnya peralatan wifi
hotspot menggunakan standarisasi IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g dengan
menggunakan beberapa level keamanan seperti WEP atau WPA. Perangkat laptop
sudah banyak dilengkapi dengan adapter IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Akan
tetapi dapat juga digunakan peralatan wireless dalam bentuk PCMCIA atau
USB.
4. WiFi
Menurut Priambodo dan
Heriadi (2005) komunikasi tanpa kabel/nirkabel (Wireless) telah menjadi
kebutuhan dasar atau gaya hidup baru masyarakat informasi. LAN nirkabel yang
lebih dikenal dengan jaringan Wi-Fi menjadi teknologi alternatif dan relatif
lebih mudah untuk diimplementasikan di lingkungan kerja seperti laboratorium
komputer dan sebagainya. Instalasi perangkat jaringan WiFi lebih fleksibel
karena tidak membutuhkan penghubung kabel antar komputer. Komputer dengan WiFi
device dapat saling terhubung yang hanya membutuhkan ruang atau space dengan
syarat jarak jangkauan dibatasi kekuatan pancaran sinyal radio dari
masing-masing komputer.
WiFi atau Wireless Fidelity
adalah salah satu standar wireless networking tanpa kabel, hanya dengan
komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan. Teknologi WiFi memiliki
standar, yang ditetapkan oleh sebuah institusi internasional yang bernama institute
of electrical and electronic engineers (IEEE) yang secara umum sebagai berikut:
- Standar IEEE 802.11a yaitu WiFi dengan frekuensi 5Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300m
- Standar IEEE 802.11b yaitu WiFi dengan frekuensi 2,4Ghz yang memiliki kecepatan 11 Mbps dan jangkauan jaringan 100m
- Standar IEEE 802.11g yaitu WiFi dengan frekuensi 2,4Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300m
Sumber:
OSI Layer
Nama: Revan Wicaksono
NPM: 19414119
Kelas: 4IB02
OSI LAYER
OSI atau Model Open Systems
Interconnection diciptakan oleh International Organization for Standardization
(ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi
data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model layer OSI dibagi
menjadi dua grup : upper layer dan lower layer. Upper layer difokuskan pada
aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Sedangkan Lower
layer adalah intisari dari komunikasi data melalui jaringan aktual yang
berkaitan dengan network atau jaringan, data flow atau bagaimana data mengalir.
Tujuan utama penggunaan
model OSI adalah untuk membantu desainer
jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan
aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode
transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya
masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya
maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.
Model OSI terdiri dari 7 layer :
1. Application
2. Presentation
3. Session
4. Transport
5. Network
6. Data Link
7. Physical
1. Application
Application layer
menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggung jawab atas
pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail dan service
lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau aplikasi komputer
lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka atau interface dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,
dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan
ini adalah HTTP, FTP, SMTP dan NFS.
2. Presentation
Presentation layer bertanggung jawab atas bagaimana data
dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi formasi teks ASCII
untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi,
translasi data, enkripsi dan konversi. selain itu layer ini berfungsi untuk
mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format
yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level
ini adalah perangkat lunak director
(redictor Software). Seperti layanan workstation (dalam Windows NT) dan juga
Network Shell ( semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop
Protocol (RDP).
3. Session
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga,
memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama
lain. Koneksi di layer disebut “session”. Session Layer berfungsi untuk mendefinisikan
bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di
level ini juga dilakukan resolusi nama.
4. Transport
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi
segmen, menjaga koneksi logika “end – to
– end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
Transport ini Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut
sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain
itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di
tengah jalan.
5. Network
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat
jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian
tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”. Network ini berfungsi
untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan
kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router
dan switch layer 3.
6. Datalink
Data link layer menyediakan
link untuk data. Memaketkan-nya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware”
kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur
komunikasi layer physical antara system koneksi dengan penaganan error.
Datalink ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi
koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras seperti halnya di Media Access Control Address
(MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub,
bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi
level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Access Control (MAC).
7. Physical
Physical layer bertanggung jawab atas proses data menjadi
bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik
antar system. Physical ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
halnya Ethernet atau token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain
itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC)
dapat berinteraksi dengan media kabel
atau radio
.
Sumber:
https://www.scribd.com/doc/231882916/MAKALAH-OSI-LAYER-pdf
http://irianto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16422/MODEL+JARINGAN+7+OSI+LAYER.pdf
http://irianto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16422/MODEL+JARINGAN+7+OSI+LAYER.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)